Tawaran Investasi Bagi Hasil

Tawaran Investasi Bagi Hasil Cara Bagi Hasil Keuntungan Usaha Sebelumnya Kita sudah menjelaskan tiga jenis rekan kerja, yaitu: Pemberi modal sekaligus Rekan kerja: rekan kerja Anda adalah orang yang memberikan modal sekaligus terlibat mengurus usaha bersama dengan Anda. Rekan kerja jenis ini disebut dengan rekan kerja aktif. Pemberi modal (dalam bentuk saham): rekan kerja Anda adalah orang yang memberikan modal saja (Investor) dalam bentuk saham. Rekan kerja jenis ini disebut dengan investor. Pemberi modal (dalam bentuk utang): rekan kerja Anda adalah orang yang memberikan modal saja (investor) dalam bentuk utang usaha (ada pokok utang, bunga dan waktu jatuh tempo). Rekan kerja jenis ini disebut dengan kreditur. Berikut ini Kita akan fokus pada cara bagi hasil keuntungan usaha untuk investor. Artikel terkait: Cara bagi hasil keuntungan usaha untuk rekan kerja aktif. Artikel terkait: Cara bagi hasil keuntungan usaha untuk kreditur. Cara Bagi Hasil Keuntungan Usaha untuk Investor Definisi cara bagi hasil keuntungan usaha ini dibedakan menjadi dua, yaitu: Pembagian keuntungan karena rekan Anda aktif terlibat operasional harian dengan mendapat gaji bulanan. Pembagian keuntungan karena rekan Anda sebagai pemodal mendapat dividen (keuntungan usaha, biasanya dibagikan di akhir tahun). Khusus cara bagi hasil keuntungan usaha untuk investor adalah pembagian dividen (biasanya di bagikan di akhir tahun).

BACA juga:

• Kerja Sama Investasi Bagi Hasil Keuntungan dari Profit (Syariah)
• Kayamara Bersilaturahmi Bisnis Bersama Muhammad Ikhlas Thamrin Penggagas GIA
• Kerja Sama Syirkah Persewaan Molen Beton/Cor dengan Bagi Hasil 30% dari Profit (Syariah)
• Unit Usaha Penegelasan Kayamara
• Kerja sama Investasi & Syirkah Usaha Bahan Material Bangunan

Contoh Danang, Latif dan Lila bersama-sama ingin membuka usaha rental mobil. Danang dan Latif sebagai pelaksana harian dan Lila sebagai investor. Danang mengeluarkan modal Rp 100 juta Latif mengeluarkan modal Rp 100 juta Lila mengeluarkan modal Rp 300 juta. Total biaya investasi rental mobil Rp 500 juta. Maka kepemilikan perusahaan: Danang memiliki 20% kepemilikan perusahaan (Rp 100 / Rp 500) Latif memiliki 20% kepemilikan perusahaan (Rp 100 / Rp 500) Lila memiliki 60% kepemilikan perusahaan (Rp 300 / Rp 500) Ketiganya membuat kesepakatan bahwa Danang dan Latif sebagai pengelola harian akan mendapatkan gaji sebesar Rp 5 juta. Lila sebagai investor (rekan kerja yang pasif) tidak mendapatkan gaji bulanan. Tips: Jangan habiskan keuntungan usaha bulanan untuk gaji owner. Pastikan ada dana untuk modal bulan depan, biaya promosi dan investasi bulan depan. Diakhir tahun ternyata rental mobil memiliki keuntungan bersih sebesar Rp 500 juta. Maka cara membagi keuntungannya adalah sebagai berikut: Keuntungan usaha Rp 500 juta Investasi tahun depan Rp 300 juta Biaya operasional Rp 100 juta Deviden Rp 100 juta Berapa penghasilan Danang, Latif dan Lila selama setahun dari bisnis rental mobil? Total pendapatan Danang selama setahun dari rental mobil adalah: Gaji Rp 5 juta x 12 bulan = Rp 60 juta Deviden Rp 20 juta = Rp 20 juta Total = Rp 80 juta Total pendapatan Latif selama setahun dari rental mobil adalah: Gaji Rp 5 juta x 12 bulan = Rp 60 juta Deviden Rp 20 juta = Rp 20 juta Total = Rp 80 juta Total pendapatan Lila selama setahun dari rental mobil adalah: Deviden Rp 60 juta = Rp 60 juta Total = Rp 60 juta Kesimpulan Cara bagi hasil keuntungan usaha untuk investor adalah : Pengelola usaha memiliki pendapatan bulanan (gaji) dan pembagian keuntungan dividen.

• Investasi bagi hasil profit 1% – 3%
• Investasi bagi hasil sudah termasuk zakat
• Investasi bagi hasil 10000 per 1 jutanya

Layanan Lainnya