SISTEM PEMASARAN KELOMPOK TANI DAN NELAYAN ANDALAN (KTNA)
p4s TANI MANDIRI KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
DIKLAT TEKNIS TEKNOLOGI BUDIDAYA HORTIKULTURA TANAMAN SEMUSIM PROVINSI JAWA TENGAH 2010
LATAR BELAKANG
Komoditas hortikultura mrpkan komoditas yg mempunyai nilai ekonomis tinggi
Mempunyai segmentasi pasar yg luas
Perubahan lingkungan strategis dalam perekonomian mendorong pertumbuhan pasar modern yg pesat
Ruang Lingkup dan Metode Pengumpulan Data
Kegiatan observasi lapangan ini difokuskan pada Pemasaran Komoditas Hortikultura di Desa Cibodas Kec. Lembang Kab. Bandung Barat Propinsi Jawa Barat.
Metode Pengumpulan Data Meliputi :
– Observasi
– Wawancara
– Dokumentasi
-Studi Pustaka
GAMBARAN UMUM
P4S “Tani Mandiri”
Visi : ikut peduli dalam rangka penularan ilmu dan pengalaman usaha tani, dalam membangun jiwa dan pelaku agribisnis sesama petani
Misi :
Melaksanakan pelatihan pertanian pertanaman sayuran;
Membangun pola usaha tani spesifik
(3) Memberikan pilihan usaha untuk masyarakat desa dalam rangka menekan urbanisasi
Kondisi Pertanian P4S Tani Mandiri
Luas Lahan pertanian Desa Cibodas 280 Ha
Sebagian besar dimanfaatkan untuk tanaman sayuran seluas 70-80 ha dengan 22 jenis tanaman sayuran
8 Komoditas Unggulan
– buncis – cabai,
– tomat – edamame,
– bunga kol – brokoli
– timun – kapri,
Kondisi Pemasaran Komoditas Hortikultura di KTNA P4S Tani Mandiri
– Pemasaran produk pertanian di KTNA “Tani Mandiri” melalui pemasaran langsung
– Produk dengan merk label “Grace”
Pemasaran di supermarket di Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Bali. Contoh supermarket yang menjadi mitra P4S “Tani Mandiri” adalah Sogo, Pepaya, Giant, dan Carrefour
Komoditas ekspor baby buncis mll PT Alamanda –Bandung
dan PT Panpers
PERMASALAHAN
Permintaan pasar tinggi.
Gangguan transportasi.
Sistem pembayaran tidak langsung.
Kurangnya komitmen petani untuk mentaati kesepakatan.
SOLUSI PERMASALAHAN
mengoptimalkan lahan sehingga produksi bisa meningkat,
Bermitra dg kelompok tani lain
menggunakan jasa transportasi kereta api dan penggunaan mobil box berpendingin
Mencari permodalan dari pihak ketiga (bank dan lembaga pembiayaan lainnya), modal talangan dari pemerintah antara lain: LUEP ,PUAP
Memberikan pemahaman kepada petani untuk lebih berkomitmen mentaati kesepakatan bersama dengan pasar.
KESIMPULAN
Dengan adanya peluang permintaan pasar yang sangat baikdan kerja sama antar kelompok akan dapat meningkatkan pendapatan bagi petani
Dengan meningkatnya ketersediaan produk hortikultura khususnya tanaman sayuran yang bermutu akan dapat memenuhi kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun internasional
Dengan meningkatnya posisi tawar bagi petani terhadap pasar akan meningkatkan dan memperkokoh kelembagaan dan kemandirian kelompok tani.
Dengan adanya program P4S dan KTNA dalam membina dan mendorong usaha khususnya tanaman sayuran akan meningkatkan sumberdaya dan kerjasama serta peran aktif para petani dalam menangani pemasaran.
SARAN
Perlu adanya akses pasar melalui informasi pasar khusunya mengenai perkembangan harga – harga, kebutuhan dan jenis komoditas
Perlu adanya kerjasama dengan pihak perbankan dalam mengatasi permodalan
Perlu adanya peningkatan kerjasama antar kelompok tani dalam menangani permintaan atau kebutuhan pasar sehingga dapat terpenuhi
Perlu adanya peran pemerintah terutama Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan dalam membantu penerapan GAP, SOP, Registrasi dan Sertifikasi Lahan